5 Simple Statements About Pasukan88 Explained

Reorganisasi Hankam tahun 1969 dengan penyatuan setiap angkatan kedalam ABRI karena pada waktu itu setiap panglima angkatan bertanggungjawab langsung kepada presiden termasuk Polri.

DEN BAGUS MOBRIG BOROBUDUR berkata: Januari 31, 2014 pukul 9:31 pm yg berkomentar seperti itu biasanya orangnya penakut dan gak pernah berani bergaul baik dg kesatuan lain karena merasa rendah diri dan hanya berani berkoar klo dah dimedan yg aman ato di pangkalan jadi dia klo dah di pangkalan sombong bahwa saya pulang dari Tim2 padahal disana mungkin jadi deal with/ tukang masak jadi ngomongnya besar coba di tes dia di tim2 dipos ada berapa orang pernah gak dia tugas di pos yang jauh dan ditengah hutan di tim2 hanya 2 personil coba berani gak kalo berani saya mau minum itu kencingnya kalo saya dah mengalami pada Rotasi IX tahun 1982 tugas di tim2 selama 15 bulan di pos terpencil hanya two personil dan keduanya hanya berpangkat Bharada, dan pasukan elit/Kopasus aja mengakuinya bahwa kita dianggap gila jadi kami berpesan pada yg ngomong minir gak usahlah merasa paling Leading sendiri kita sama2 sama mengabsdikan diri pada NKRI ini yg kita cintai s x lagi manusia spt itu di tim2 biasanya pengecut berkoar kalo dah pangkalan Trims SALAM BRIGADE WAAOOO.

one.Polri merasa membutuhkan karena eskalasinya terjadinya dibeberapa tempat sekaligus seperti dimumbai karena operasi anti teror merupakan bagian lower enforcement yang mana sipelaku apabila tertangkap harus diproses hukum.

Pasukan ini bergerak dari Kampung Kawal menuju pemberhentian pertama di teluk Berakit dan sampai di tempat tujuan jam 04.00 pagi. Di teluk Berakit, pasukan ini beristirahat selama one minggu untuk menunggu cuaca baik. Mereka kemudian berangkat dengan memanfaatkan perlindungan dari alam yaitu berangkat pada malam hari. Saat memasuki Laut China, anggota pasukan Pelopor ini mulai waspada karena mendengar deru kapal besar yang mendekat. Agen Polisi Roebino mendengar perintah dari Aipda Amjiatak agar anggota pasukan menyiapkan senjata dan bergerak memanfaatkan celah diantara kapal. Aipda Amjiatak juga memberitahukan pada anggotanya bahwa yang mereka hadapi adalah kapal patroli AL Malaysia. Ketegangan menyelimuti segenap anggota yang segera mengokang senjata dan melepas pengamannya. Sekejap kemudian lampu kapal patroli AL Malaysia menyoroti perahu yang membawa pasukan Pelopor tersebut.

berikut ini adalah daftar, mantan anggota Rangers/Menpor yang sudah saya identifikasi bersedia menjadi narasumber (mungkin bapak kenal)

untuk operasi ini. apalagi setelah itu pasukan ditarik dari situ dan dipindah ke lain tempat. 4. yang namanya pasukan tempur tidak mengenal medan RTP Pasukan88 telah dikuasai musuh, justru disitulah kita harus menguasai medan tsb dan melumpuhkan musuh. Benar apa yang dikatakan oleh Pak Karsan dan Pak Marno kalau mereka masih meragukan kemampuan tempur Brimob dihutan belantara.

Saya setuju dengan pendapat anda tentang Anggota Brimob yg telah melaksanakan tugasnya dengan baik sehingga membuat citra POLRI baik…..

Perubahan ini tentu merupakan perubahan yang mendasar dari fungsi sebuah pasukan dan terkait dengan keahlian pasukan bersangkutan. Batalyon Teratai sejak awal dipersiapkan bukan sebagai elemen tempur, melainkan hanya menjalankan fungsi kepolisian di wilayah pendudukan. Sebagian besar dari pasukan ini adalah anggota Brimob yang baru lulus pendidikan ditambah dengan campuran anggota Brimob dari berbagai kesatuan. Tidak ada sama sekali anggota Batalyon Teratai yang pernah mendapatkan pendidikan Ranger/Pelopor.

Densus 88 adalah satuan khusus Polri untuk penanggulangan terorisme di Indonesia. Pasukan khusus ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim Gegana.

Pada saat itu Danyon AKBP Ibnu Hadjar Adhikara menghadapi situasi sulit ketika melihat kondisi pasukannya di lapangan. Beliau melihat beberapa anggota pasukan masih mempunyai semangat tempur tinggi, namun demikian tanpa amunisi bertahan di medan pertempuran sama dengan misi mati konyol.

Dalam wawancara per telepon, beliau menyatakan bisa saja anak buahnya diperintahkan untuk bertahan sampai titik darah penghabisan, tetapi masalahnya mereka bertahan dengan apa karena amunisi sudah habis.

Hampir semua anggota Menpor yang berada dalam situasi itu, ketika diwawancarai yakin bahwa mereka pasti mati. Perintah dari komandan operasi pasukan Menpor tidak boleh menembak kecuali dalam kondisi tidak bisa menghindari musuh.

Pasukan Brimob Yon Teratai kocar-kacir dan mereka lupa berkoordinasi dengan pasukan induk. Bukannya berkoordinasi, anak-anak muda anggota Brimob itu malah melarikan diri ke arah perbukitan dengan membuang senjata dan bahkan ada beberapa mereka yang membuang seragamnya.

Jangan seperti yang sudah2,karena kurangnya tulisan tentang kepolisian, akhirnya buku2 sejarah sedikit yang memuat tentang perjalanan Polisi Negara ini. Dari awal tidak ada penulis yg mendiskreditkan, mengecilkan satuan lain.Apalagi Paman saya seorang Mayor dan Serma TNI AD, sodara sepupu seorang Letda baru lulus AKMIL dan temen sekelas SMU banyak yang menjadi Perwira AL(kemaren juga gabung Unifil Indobatt 2008, barengan pas saya di UNAMID).Mungkin ada komen2 yang nyerempet2,itupun saya liat sebagai counter terhadap komen2 yang bernada sumbang di tulisan ini(misal:sodara jinimuh dan sodara fighter).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *